1. Pengertian Kata
Kata adalah kumpulan
beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang
merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam
berbahasa. Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang
dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri adalah
bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke
bentuk yang lebih kecil.
2. Hubungan Makna
1. Sinonim
Sinonim secara harfiah berarti ‘nama lain untuk membedakan atau hal yang sama’.
Secara semantik, didefenisikan sebagai ungkapan yang maknanya kurang lebih sama
dengan makna ungkapan lain. Misalnya, kata sudah dan telah.
2. Antonim
Antonim secara harfiah berarti ‘nama lain untuk benda lain pula’. Secara
semantik, didefinisikan sebagai ungkapan yang maknanya dianggap dari makna
ungkapan. Misalnya, rajin dan malas, atau jahat dan baik.
3. Homonim
Homonim secara harfiah artinya ‘nama sama untuk benda atau hal lain’. Secara
semantik, didefenisikan sebagai ungkapan yang bentuknya sama dengan ungkapan
lain, tetapi maknanya tidak sama, Misalnya bisa yang artinya ‘racun ular dengan
bisa yang artinya ‘dapat’.
4. Homofon
Homofon adalah ungkapan yang bunyinya sama dengan ungkapan lain, tetapi tulisan
dan maknanya berbeda. Misalnya, sanksi ‘hukuman’ dengan sangsi ‘ragu-ragu’.
5. Homograf
Homograf adalah ungkapan yang tulisannya sama dengan ungkapan lain, tetapi
bunyi dan maknanya berbeda. Misalnya, teras ‘halaman rumah’ dengan teras yang
dilafalkan [t’ras] yang berarti ‘inti kayu.
6. Polisemi
Polisemi adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata, bisa juga frasa) yang
memiliki makna lebih dari satu. Misalnya, kata kaki pada kalimat-kalimat
berikut.
a. Kakinya tertusuk duri. b. Kaki meja itu patah.
7. Hiponim dan hipernim
Hiponim secara harfiah berarti ‘nama yang termasuk di bawah nama lain’. Secara
semantik, didefenisikan sebagai ungkapan yang maknanya dianggap merupakan
bagian dari makna suatu ungkapan lain. Sementara itu, hipernim adalah
sebaliknya. Hipernim merupakan ungkapan yang maknanya mengandung atau mencakup
makna ungkapan lain. Misalnya, kata anggrek berhiponim dengan bunga dan bunga
berhipernim dengan anggrek.
Sumber:
1. Pengertian Kata
Kata adalah kumpulan
beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang
merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam
berbahasa. Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang
dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri adalah
bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke
bentuk yang lebih kecil.
2. Hubungan Makna
1. Sinonim
Sinonim secara harfiah berarti ‘nama lain untuk membedakan atau hal yang sama’. Secara semantik, didefenisikan sebagai ungkapan yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Misalnya, kata sudah dan telah.
Sinonim secara harfiah berarti ‘nama lain untuk membedakan atau hal yang sama’. Secara semantik, didefenisikan sebagai ungkapan yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Misalnya, kata sudah dan telah.
2. Antonim
Antonim secara harfiah berarti ‘nama lain untuk benda lain pula’. Secara semantik, didefinisikan sebagai ungkapan yang maknanya dianggap dari makna ungkapan. Misalnya, rajin dan malas, atau jahat dan baik.
Antonim secara harfiah berarti ‘nama lain untuk benda lain pula’. Secara semantik, didefinisikan sebagai ungkapan yang maknanya dianggap dari makna ungkapan. Misalnya, rajin dan malas, atau jahat dan baik.
3. Homonim
Homonim secara harfiah artinya ‘nama sama untuk benda atau hal lain’. Secara semantik, didefenisikan sebagai ungkapan yang bentuknya sama dengan ungkapan lain, tetapi maknanya tidak sama, Misalnya bisa yang artinya ‘racun ular dengan bisa yang artinya ‘dapat’.
Homonim secara harfiah artinya ‘nama sama untuk benda atau hal lain’. Secara semantik, didefenisikan sebagai ungkapan yang bentuknya sama dengan ungkapan lain, tetapi maknanya tidak sama, Misalnya bisa yang artinya ‘racun ular dengan bisa yang artinya ‘dapat’.
4. Homofon
Homofon adalah ungkapan yang bunyinya sama dengan ungkapan lain, tetapi tulisan dan maknanya berbeda. Misalnya, sanksi ‘hukuman’ dengan sangsi ‘ragu-ragu’.
Homofon adalah ungkapan yang bunyinya sama dengan ungkapan lain, tetapi tulisan dan maknanya berbeda. Misalnya, sanksi ‘hukuman’ dengan sangsi ‘ragu-ragu’.
5. Homograf
Homograf adalah ungkapan yang tulisannya sama dengan ungkapan lain, tetapi bunyi dan maknanya berbeda. Misalnya, teras ‘halaman rumah’ dengan teras yang dilafalkan [t’ras] yang berarti ‘inti kayu.
Homograf adalah ungkapan yang tulisannya sama dengan ungkapan lain, tetapi bunyi dan maknanya berbeda. Misalnya, teras ‘halaman rumah’ dengan teras yang dilafalkan [t’ras] yang berarti ‘inti kayu.
6. Polisemi
Polisemi adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata, bisa juga frasa) yang memiliki makna lebih dari satu. Misalnya, kata kaki pada kalimat-kalimat berikut.
a. Kakinya tertusuk duri. b. Kaki meja itu patah.
Polisemi adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata, bisa juga frasa) yang memiliki makna lebih dari satu. Misalnya, kata kaki pada kalimat-kalimat berikut.
a. Kakinya tertusuk duri. b. Kaki meja itu patah.
7. Hiponim dan hipernim
Hiponim secara harfiah berarti ‘nama yang termasuk di bawah nama lain’. Secara semantik, didefenisikan sebagai ungkapan yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain. Sementara itu, hipernim adalah sebaliknya. Hipernim merupakan ungkapan yang maknanya mengandung atau mencakup makna ungkapan lain. Misalnya, kata anggrek berhiponim dengan bunga dan bunga berhipernim dengan anggrek.
Hiponim secara harfiah berarti ‘nama yang termasuk di bawah nama lain’. Secara semantik, didefenisikan sebagai ungkapan yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain. Sementara itu, hipernim adalah sebaliknya. Hipernim merupakan ungkapan yang maknanya mengandung atau mencakup makna ungkapan lain. Misalnya, kata anggrek berhiponim dengan bunga dan bunga berhipernim dengan anggrek.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar