Fira OS - Polytron

- Selasa, 31 Mei 2016

     Tentu sobat tahu kan baru-baru ini Polytron baru merilis seri Polytron Zap 6 Posh Note, Polytron Zap 6 Posh dan Polytron Zap 6 Cleo. Ketiga Smartphone Android tersebut membawa system operasi Android racikan Polytron sendiri yang diberi nama Fira OS.
     Fira OS ini merupakan bagian dari usaha Polytron untuk memenuhi peraturan TKDN yang beberapa waktu lalu sudah diumumkan oleh Pemerintah Indonesia. Peraturan TKDN ini berlaku untuk semua Smartphone Android 4G yang akan dijual di Indonesia.
     Dalam acara Peluncuran Fira OS di Jakarta, Polytron alias PT Hartono Istana Teknologi ini mengumumkan secara resmi Fira OS sebagai system operasi yang dipakai oleh 4 Smartphone Android Polytron yakni Polytron Posh Note, Polytron Posh, Polytron Note, Polytron Cleo dan Polytron Power.
     Fitur Fira OS sendiri diantaranya adalah fitur check pulsa, dimana fitur ini adalah fitur yang berfunggsi untuk menampilkan sisa pulsa milik para pengguna Smartphone Polytron. Selain itu Polytron juga membekali Fira OS dengan fitur Pay yang berfungsi untuk pembayaran.
       Ada juga fitur Store yang berguna layaknya Google Play Store untuk belanja aplikasi. Fitur Fira OS lainnya ada fitur Directory, dimana fitur ini akan menampilkan informasi lokasi dan kontak yang ada di Smartphone pengguna. Sayangnya tidak diberitahukan apakah ia mendukung thema store atau tidak.
     Polytron merupakan perusahaan local yang sudah memiliki nama, dan mampu bersaing dengan vendor local lainnya sekelas Advan dan Evercoss. Produk Smartphone terbaru mereka yang diberi nama Posh Note tersebut sudah bisa sobat beli lewat pre order di Blibli.com dengan harga yang cukup terjangkau. Polytron sendiri menargetkan 4000 unit Polytron Zap 6 Posh dan Note terjual dimasa pre order di blibli.com selama 2 minggu.
     Untuk harga Polytron Posh Note dibanderol 1,8 jutaan dan Polytron Posh 1,6 jutaan. Spesifikasi Polytron Zap 6 Posh Note dan Posh diantaranya memiliki prosessor Quad Core 1.3 Ghz, RAM 2 GB, Memori 16 GB, Layar 5.5 Inches, Kamera Belakang 8 MP dan sudah berbasis Android Lollipop. Kedua Smartphone Android Polytron ini juga sudah mendukung konektivitas 4G LTE.
Sumber: https://id.techinasia.com/rom-android-lokal-indonesia-fira-os

Augmented Reality (AR)

-


           Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, namun Augmented Reality hanya menambahkan atau melengkapi kenyataan.
            Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata, Augmented Reality juga berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada. Menambah sebuah lapisan gambar maya dimungkinkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan lingkungan nyata dari pandangan pengguna. Misalnya, untuk menyembunyikan sebuah meja dalam lingkungan nyata, perlu digambarkan lapisan representasi tembok dan lantai kosong yang diletakkan di atas gambar meja nyata, sehingga menutupi meja nyata dari pandangan pengguna.
            Augmented Reality dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti kesehatan, militer, industri manufaktur, Augmented Reality juga telah diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada telepon genggam.
            Ronald T. Azuma (1997) mendefinisikan augmented reality sebagai penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. Penggabungan benda nyata dan maya dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu, dan integrasi yang baik memerlukan penjejakan yang efektif.
            Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata, realitas tertambah juga berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada. Menambah sebuah lapisan gambar maya dimungkinkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan lingkungan nyata dari pandangan pengguna. Misalnya, untuk menyembunyikan sebuah meja dalam lingkungan nyata, perlu digambarkan lapisan representasi tembok dan lantai kosong yang diletakkan di atas gambar meja nyata, sehingga menutupi meja nyata dari pandangan pengguna.

Sumber: http://arriefirdhausts.blogspot.co.id/2013/10/new-media-augmented-reality-ar-dan.html

Langganan: Postingan (Atom)